Kamis, 29 November 2012

Mengatasi persoalan moge ini

Bayar Rp 2.000 di Tol Tomang 

Ini alasan Jasa Marga

Rachmadin Ismail - detikNews
Jakarta - PT Jasa Marga selaku pengelola Tol Tomang sudah melakukan penelusuran soal insiden motor gede yang masuk tol dan membayar Rp 2.000. Ini penjelasan mereka.

Kepala Bagian Komunikasi Jasa Marga Wasta Gunadi mengatakan, motor gede itu dibiarkan tetap melaju karena sudah terlanjur masuk tol. Pihaknya tak bisa meminta pengendara itu keluar karena malah akan memperburuk situasi.

"Nggak mungkin disuruh balik lagi karena keluar, dia pasti masuk tol lagi, malah lebih panjang," kata Wasta kepada detikcom, Senin (19/11/2012).

Terkait pembayaran Rp 2.000 di loket Kebon Jeruk, Wasta juga punya penjelasan tersendiri. Menurut dia, ada sensor khusus di pintu tol yang mendeteksi setiap kendaraan yang lewat. Sensor itu akan mewajibkan setiap pengendara untuk membayar. Bila tidak, maka tarif akan dibebankan pada petugas.

"Kalau moge itu nggak bayar, petugas kita akan nombok. Kalau dia lewat situ, jadi ya harus bayar," jelasnya.

Guna mencegah insiden ini terulang, pihak Jasa Marga berjanji akan melakukan evaluasi. Rambu larangan motor bisa saja diperbesar atau dengan cara lainnya.

"Perlu saya jelaskan juga kewenangan menolak penindakan terhadap pelanggaran, tetap kewenangan polisi, kita kerja sama dengan kepolisian, kalau misalnya ada pelanggaran," paparnya
Kalau terjadi soal ini lagi,  ini solusinya pak .
Bikin Aturannya....
-  Jika motor ( semua motor ) melewati  gerbang tol, biarkan dengan alasan keamanan dan 
    kelancaran lalu   lintas di gerbang tol, tapi lalu di pinggirkan setelah gerbang.
-  Jangan biarkan dia membayar di loket, tapi tahan untuk di data dan denda yang di bayar di  
    loket kantor pengelola
-  Lakukan prosedur tilang
-  Jika masuk pintu sebelum tol, tahan dan panggil mobil angkut untuk melewati tol ( karena  
    motor  tetap gak boleh) dengan biaya di tanggung oleh pengendara motor
-  Beri sign yang mengarah ke edukasi  seperti : BERBAHAYA  !! Motor dilarang masuk tol...dll


Semoga semangat patuh akan aturan menjadi milik kita bersama


Moge "boleh" lewat jalan tol

Hi kaum riders...


Di  berita media-media beberapa waktu yang lalu di beritakan mengenai moge yang " berani" lewat jalan tol. Ini membuat saya cukup tergelitik untuk akhirnya turun gunung dan ikut meramaikan keriuhan ini. Males sebenarnya mengomentari hal ini, tapi kok ya selalu ada terus peristiwa kayak ini dan gak pernah ada jalan keluarnya ya ??

Dari beberapa sharing dengan teman ( Yang mengendarai moge ) saya coba melihat beberapa poin yang menjadi alasannya moge  masuk tol. Saya mengulasnya dalam bentuk drama aja ya...biar bersemangat.

Mogo ( Motornya gede bo' ) Moci ( Motornya kecil iih )
( Sore itu saat nongkrong di warung Cak Kasirun di dekat pintu tol kebun jeruk )

Mogo dengan nikmatnya menyeruput es jeruk, wajahnya tampak kelelahan...
Moci  : '' Hi bro,  motornya kemana ? Kok nggak kelihatan ?''  Moci yang baru datang menegur temannya     yang kelihatan agak kesal  raut wajahnya.
Mogo : ''Udah bawa  pulang, tadi di jemput anak-anak. Gak kuat Ci sampe ke rumah..hhhsss..."
Moci  :  " Pak kopi pait ya ( Memesan ). Emang dari mana bro ?"
Moge : " Dari Slipi..maccceeetnya minta ampun.."
Moci  : " Lho Slipi kan dekat ?"
Mogo : " Dekat dari Hongkong !!! Pak es jeruk lagi ya, skalian dua, gelas gede !"
Moci :  '' ooww" ( Geleng-geleng)
Mogo : " Akhirnya gua ambil tol..."
Moci  : " Hhhh " ( terbelalak...biar dramatis )
Mogo : " Kok gitu seeh responnya..kayak sinetron aja.! Lu sih gak pernah naik motor gede. Tau nggak kalo moge itu susah nembus macet(1). Apalagi motornya berat banget(2)."
Moci  :  " Lho tapi kan lu  bisa berenti istirahat  dulu dooong."
Mogo :  " Lha ini..gue kan eksekutive Ci. Mana ada waktu (3)? Laen sama lu..."

Moci mesem-mesem mencoba memaklumi situasi sahabatnya. Iya dengan kesibukan yang ada, Mogo sebenarnya mencintai hoby bermotor. Ya,  karena memang punya uang dan pengaruh komunitasnya akhirnya Mogo meminang Moge idamannya. Apalagi sejak punya Moge dia makin percaya diri dan merasa Renegade banget. Tampilannya juga berubah, pake  jaket kulit dan mata sabuk besi stainless gede dan mengkilap.

Mogo : " Dan lu tau Ci..moge itu karena soal spec mesin dan pemeliharaannya gak baik jalan pelan dan tersendat-sendat begitu(4). Mahal kan kalau rusak."
Moci : " Oh ya sorry bro, gue baru tau. Trus waktu masuk tol apa gak di tahan ?"
Mogo : ''Wah...pede aja...kan yang biasa naik motor ginian VIP(5). VIP boleh masuk tol kok apalagi darurat(6).  Gue juga gak sembarangan lho, coba lu bayangkan kalo gue gak buru-buru, urusan departemen gue bisa berantakan. Urusannya panjang..Kerugiannya besar lho..dampaknya ya masyarakat kecil juga yang kena....jadi maklumlah..."

Moci coba meredakan kekesalan sahabatnya, dan mencoba memaklumi kondisi Mogo yang masih dongkol. Dia gak coba  adu argumentasi, dan membiarkan Mogo menumpahkan kekesalannya atas situasi lalu-lintas kota Jakarta. Walaupun dalam hati Moci ingin berdebat soal :
-  Tidakkah baiknya memilih kendaraan sesuai kondisi lalu-lintasnya. Atau memilih track yang sesuai
    dengan kendaraanya.Bijak akan menghidarkan kita dari kesulitan.
-  Jangan naik moge jika tidak memiliki fisik yang seimbang, biar gak muncul banyak alasan kemudian.
-  Jika naik Moge itu sebuah level status, baiknya bersifat ksatria untuk membayar konsekuensinya.
-  Naik moge itu kan kelihatan garang, ya berkelakuanlah yang sesuai dengan jantan dan  berani susah.
-  Apapun alasannya, peraturan membagi jalur tol berdasarkan roda, taati peraturan demi rasa keadilan      
    bersama.
-  Jika merasa VIP dengan moge, tunjukanlah sifat contoh dan teladan.
-  Pelanggar aturan adalah penjahat, dan yang minta didahulukan hanya orang yang lemah.

Moci  :  "Ayo pulang bro...gue bonceng sampe ke rumah."
Mogo : " Ok, tapi antar dulu gue ke rumah mak Salimah di deket rumah lu ya. Gue mau pijat dulu, pinggul gue rada ngilu nih...eeeh ngomong-ngomong motor lu masih yang ini ?? Gak mau ganti ? Temen gue mau
jual murah mogenya tuh, biasa... lagi butuh uang.."
Moci : " ooogggaaah  !!!"



Minggu, 29 April 2012

DILEMA LAMPU STROBO ( masih... )


 ..hanya share pengalaman pribadi

Mungkin saya  sangat telat masuk pada dilema ini. Tapi sebenarnya cukup lama saya menyimak begitu banyak pro kontra di dunia maya mengenai hal ini. Bahkan tidak sedikit yang berkomentar pedas. Mungkin kesal kali…. Tapi satu dua peristiwa pada pengalaman pribadi yang memaksa saya masuk pada persoalan  ini.  Walau sebenarnya agak kuatir di complain banyak orang. Tapi di sisi mana pun saya berpihak,  complain pasti tetap datang. Makanya lebih baik berbuat  daripada  diam…ok bro…

Kaum riders,…Saya sangat mencintai jalanan. Bagi saya jalanan memiliki arti sama seperti kebebasan dan persahabatan. Namun pada  tangga 9 April 2012 kesenangan saya terganggu. Saya mengalami sial yang sangat keterlaluan di jalanan. Tiga kecelakaan beruntun. Tidak begitu parah memang, tapi cukup membuat sy sangat was-was. Sehari itu sy menghabiskan hari dengan rolling dari Kudus ke Jakarta melewati jalur Pantura.  Setelah week end karena hari kejepit, jalur pantura menuju Jakarta cukup ramai hari itu. Cukup menyenangkan sebenarnya  karena kondisi jalan di  jalur pantura waktu ini sangat baik. Kerusakan yang ada hanya sekitar 5 %. Namun cuaca yang mendung sejak awal perjalanan membuat sy sedikit  kuatir. Dan akhirnya memang sejak lepas melewati Tegal, hujan turun dengan deras. Bagi riders yang terbiasa melewati daerah ini pasti tau jika  hujan di jalur ini pasti disertai angin kencang. Dan hari ini cuaca sangat buruk. Angin kencang dan jarak pandang yang sangat pendek membuahkan tiga kecelakaan di daerah Indramayu  untuk saya. Awalnya cium sayang dari belakang oleh sesama rider, lalu tonjokan kaget truck masih dari belakang, dan terakhir senggolan khilaf sebuah angkutan umum. Hehehe…nggak berefek banyak ke saya karena memang sejak awal saya sangat ekstra hati-hati,  namun cukup serius  akibatnya ke tunggangan.  Sy sangat bersyukur karena keberuntungan itu, namun rentetan persoalan itu membuat saya berubah pandangan setelahnya.
Setelah sedikit marah-marah sama sopir truck, akhirnya sy menerima permintaan maafnya. Saya nggak menuntut ganti rugi juga karena memang dia benar-benar nggak sengaja. Dia bilang dengan mimik memelas,
“ Maaf mas, saya benar nggak liat motornya mas,  soalnya hujan deras banget.”
Dengan sibuk di tengah hujan saya berargumentasi bahwa semua lampu di motor  sudah saya nyalakan,termasuk kerlap kerlip lampu sign yang saya pasang flaser, dua lampu pada box, rompi warna nge jreng juga sy pake, helm juga ada reflektornya, jalan udah paling pinggir juga, dll.
“ Sumpah gak keliatan mas. Kok gak pake lampu yang biru-biru itu ?!” balasnya..
Heeeh…sekejap saya tersentak ke suatu pojok dilema dari situasi  ini. Sopir truck ini telah mendorong saya masuk pada dilema panjang itu. Memang sejauh ini karena nggak melihat manfaatnya, saya nggak mau pasang strobo di motor saya. Padahal banyak sahabat jalanan yang memakai dan menyarankannya. Malu nanti di kira norak alasan saya.  Namun kejadian hari ini mengantar saya pada pemikiran lain yang menurut saya baik. Saya membuat uji  kecil. Setelah menyalakan semua lampu motor sy minta ijin  naik ke truck itu untuk menguji alasannya. Memang betul, dari jarak 10 meter saja motor saya bak kunang-kunang saja. Di kondisi  hujan sangat deras dan angin kencang, agak sulit lampu motor saya memberi warning  yang cukup, apalagi di hari yang masih terang lampu agak kurang berkilau/gemerlap. Bagaimana dengan rompi dan reflector helm…ah lupakan saja. Ini  Pantura!  Memang cara paling  gampang ya jangan berkendara  di kondisi seperti itu. Tapi  haiyaaah.. di jalanan kita nggak se sederhana itu…

Sejak kejadian itu sampai saya menulis hal ini, hampir sebulan waktu berlalu. Cukup luang waktu sy untuk berpikir yang membawa saya pada beberapa poin pemikiran.
1. Menyadari dan mengakui jalanan semakin hari semakin rumit dan berbahaya
2. Melihat posisi share motor begitu kecil jika berada pada jalan besar antar propinsi seperti itu, dengan “lawan” kendaraan besar yang membawa resiko yang besar.
3. Dibalik segala aturan dan etika, strobo bukan barang haram jika itu berguna bisa menolong dengan pemakaian yang semestinya dan bijak.
Tiga hal ini akhirnya yang menjembatani pemikiran atas putusan saya selanjutnya.
1.  Mengerti bahwa strobo adalah penanda dan bukan kode untuk mengintimidasi. Apalagi jadi alat untuk minta-minta jalan.
2. Strobo pasti akan sangat membantu pengendara pada jalan dan kondisi tertentu.
3. Mencemooh penggunaan strobo akan menjadi kurang bijak. Karena yang seharusnya kita lakukan adalah kampanye penggunaan strobo dengan baik dan benar, bukan melarangnya.
4. Mengapa strobo ? kan ada lampu model lain, ka nada warna lain. Stobo adalah lampu signal  yang sangat di kenal dan spesifik di antara pengendara berbagai kendaraan. Ini akan menjadi ‘’bahasa yang sama’’  sebagai penanda yang sangat baik.
5. Memang tidak menutup mata banyaknya riders yang gagah-gagahan dengan strobo dan berkesan memalukan. Tapi memang butuh waktu bagi mereka untuk mengerti dan dewasa, yuuuk kita bantu untuk meluruskannya.
6. Pemasangan strobo harus pada posisi yang tepat. 
7. ini yang sangat penting : memilih jenis, model, warna, serta ukuran yang cocok dengan kegunaan yang di inginkan yang tidak mengganggu pemakai jalan lainnya dan tidak melanggar peraturan .
8. Strobo bisa tetap di pasang sebagai pelengkap safety riding. Dipakai atau tidak, hanya jika kondisi di anggap emergency.
Nah,  kaum rider… kali ini jika anda suatu saat ketemu saya di jalan dan melihat dua strobo terpasang di belakang motor saya, berarti anda sedang melihat seseorang yang sedang berjuang mengamankan dan mempertahankan nyawanya…

Catatan : 
Pasal 59 Undang-Undang No. 22 Tahun 2009
Pasal 59 Undang-Undang No. 22 Tahun 2009
(1) Untuk kepentingan tertentu, Kendaraan Bermotor dapat dilengkapi dengan lampu isyarat dan/atau sirene.
(2) Lampu isyarat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas warna: a. merah; b. biru; dan c. kuning.
(3) Lampu isyarat warna merah atau biru sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dan huruf b serta sirene sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berfungsi sebagai tanda Kendaraan Bermotor yang memiliki hak utama.
(4) Lampu isyarat warna kuning sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c berfungsi sebagai tanda peringatan kepada Pengguna Jalan lain.
(5) Penggunaan lampu isyarat dan sirene sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) sebagai berikut:
a. lampu isyarat warna biru dan sirene digunakan untuk Kendaraan Bermotor petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia;
b. lampu isyarat warna merah dan sirene digunakan untuk Kendaraan Bermotor tahanan, pengawalan Tentara Nasional Indonesia, pemadam kebakaran, ambulans, palang merah, rescue, dan jenazah; dan
c. lampu isyarat warna kuning tanpa sirene digunakan untuk Kendaraan Bermotor patroli jalan tol, pengawasan sarana dan Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, perawatan dan pembersihan fasilitas umum, menderek Kendaraan, dan angkutan barang khusus.
(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan, prosedur, dan tata cara pemasangan lampu isyarat dan sirene sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan peraturan pemerintah.
(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penggunaan lampu isyarat dan sirene sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia.



Kamis, 26 April 2012

BMW R 1150 GS Adventure kang JJ



Jeffrey Polnaja sangat terkenal di kalangan penyuka touring bermotor, telah menjadi orang Indonesia pertama yang berkeliling dunia dengan sepeda motor. Pria yang akrab disapa Kang JJ ini telah melalui perjalanan panjang selama 2 tahun 7 bulan yang dimulai sejak 23 April 2006 hingga November 2008. Selama perjalanannya ia berhasil menjelajahi 3 benua, 72 negara dan 3.805 kota besar. Nah... pada 13 Mei 2012 mendatang  kang JJ berencana akan melanjutkan perjalanan keliling dunianya. Rencananya akan menjelajahi sebagian negara di Eropa, Amerika Utara, Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Australia.

Pria kelahiran Bandung 18 Juni 1962 ini akan menggunakan sepeda motor yang sama, yaitu BMW R1150 GS Adventure keluaran tahun 2005.
Apa saya kelebihan tunggangan ini yang sangat di andalkan kang JJ ?

Mesin:     BMW R 1150 GS Adventure boxer dua silinder 

                 berkapasitas 1.130 cc.

Tenaga :  85 tenaga kuda (63 kW) putaran 6.750 rpm dan Torsi 
                 maksimal 102  Nm dikisaran  5.250 rpm

Transmisi : Enam percepatan.

"Motor ini punya topspeed tinggi. Saya pernah gas sampai 220 kilometer per jam. Waktu itu saya coba waktu di Malaysia," kisahnya.
 
Tanki :   35 liter,  Jika terisi penuh, tangki tersebut mampu 
               membuat R 1150 GS Adventure  melaju hingga jarak 500 
               km di jalan beraspal.
  
Wheelbase : 1,501 mm.  

Suspensi :     BMW Motorrad              
                      Telelever untuk suspensi 
                      depan, sedangkan  belakang  
                      memakai  BMW Paralever.

Ban :            Depan 110/80-ZR19 dan 
                     belakang 150/70-ZR17.

Rem:            Depan memakai cakram 

                     ganda 305 mm 
                     dengan 4 piston kaliper   sementara  dibelakang menggunakan  cakram tunggal 276mm  dengan 2 piston kaliper serta sistem Anti-lock Brake System (ABS).

 
Dan khusus untuk perjalanan tersebut kang JJ juga telah memodifikasi tunggangan ini sesuai kebutuhan prejalanan seperti kamera untuk dokumentasi dan guard untuk keamanan perjalanan.

Selasa, 24 April 2012

DUKUNG KANG JJ !!






“Saya sudah siapkan fisik dan mental untuk berbagai tantangan di sepanjang perjalanan dengan berbekal pengalaman sebelumnya akan menjadi bekal berguna”

  Jeffry Polnaja atau akrab disapa dengan Kang JJ berencana kembali  akan menjelajahi negara di Eropa, Amerika Utara, Amerika Tengah, Amerika Selatan, Australia, Timor Leste, dan berakhir di Jakarta.

Perjalanan keliling dunia dengan memakai motor merek BMW R1150 GS Adventure bertemakan, “Ride for Peace”.  Selain tema ini, kang JJ juga akan  mengangkat tema tambahan yaitu “ The Green Spirit “ dalam  perjalanan mengibarkan bendera Merah Putih yang kurang lebih akan menempuh jarak sepanjang 220 ribu km ini. Seperti di ketahui Kang JJ pernah sukses melakukan perjalanan keliling dunia  dengan roda dua pada tahun 2006 hingga 2008 yang lalu. 

“Tema ini ditambahkan karena sangat penting dikibarkan di tengah isu kerusakan lingkungan hidup yang semakin maraknya di dunia. Saya ingin menyampaikan pesan bahwa setiap orang harus memulai perilaku sadar lingkungan. Dengan menanam pohon cara paling mudah untuk bersyukur kepada alam”  jelas kang JJ.




Kang JJ yang lahir di Bandung 18 Juni 1962,
juga menulis sebuah buku berjudul Wind Rider yang berisi dokumentasi dan kisah-kisah pada petualangannya yangpertama. Pada perjalanannya yang berikut ini ia bercita-cita  membawa pulang utuh tunggangannya dan ingin motornya itu dimuseumkan sebagai bukti jejak-rekam kiprahnya selama ini. Sebab menurutnya, sejarah perjalanannya menggunakan motornya itu tidak bisa tergantikan dengan materi atau sejumlah uang. Kang JJ ingin motornya masuk museum dan menjadi warisan sejarah nasional bangsa Indonesia. Ayo dukung kang JJ [Ghiboo.com/revisi urban touring]

Minggu, 22 April 2012

KEMBALIKAN jalur busway pada yang berhak !!


Bisakah engkau sabar ? bisakah engkau sadar ?
Kaum riders…yuuk kita ngobrol santai mengenai tag line saya di atas. Kesampingkan kemungkinan rasa kesal atau antipati yang mungkin timbul . Kita perlu bersama-sama dalam hal ini.
Ini khusus di Jakarta…
Sering dan sudah jadi pemandangan biasa,  kita melihat banyak penunggang motor yang masuk jalur busway. Dari banyak alasan yang sering mereka bilang,  masalah kemacetanlah yang paling sering di ungkap. Saya pribadi mungkin mencoba untuk maklum, karena orang punyak banyak kepentingan dan urgensi. Kali-kali darurat pikir saya. Namun yang sulit saya pahami adalah banyak dari mereka tetap mengambil jalur busway walau jalur jalan utama lengang. Apa ini akhirnya menjadi watak dan kebiasaan?   Sueerr.. saya benar-benar melihat pecundang sejati setiap kali menemukan pemandangan itu. Nah… saya ingin mengajak para sahabat ( yang mau ) untuk memahami dua hal kecil soal itu.
1.       Tujuan jalur itu di bangun
Tentunya agar memberi kemudahan bagi banyak saudara kita  yang mungkin belum beruntung memiliki kendaraan sendiri seperti keberuntungan yang kita miliki. Para saudara kita ini, dari berbagai kepentingan diharapkan agar tiba di tujuan dengan cepat.
2.       Rasa syukur
Merasa lebih  beruntung akan mendatangkan rasa syukur dan bijak. Rasa syukur akan keberuntungan ini pasti mampu  mengalahkan panas terik di tengah kemacetan lalu lintas Jakarta  dengan hati yang lega dan rela.
Dua hal ini semoga mendatangkan kesabaran dan kesadaran untuk tidak menerobos jalur busway. Biarlah jalur itu dipakai oleh mereka yang memang berhak. Yuuk… 

Sabtu, 21 April 2012

KEPUTUSAN CERDAS SAAT BERKENDARA



Ada banyak hal yang mempengaruhi typikal orang dalam berkendara. Hampir setiap orang mungkin memiliki cara yang berbeda. Ya memang pasti akan berbeda, karena berkendara pasti sangat di pengaruhi oleh siapa pengemudinya, apa kepentingannya, pengalamannya dan bagaimana kondisi emosionalnya saat itu. Tentunya ini akan mempengaruhi setiap keputusan yang di ambilnya dalam mengemudi.
Saya menulis hal ini sebagai share, untuk menjadi bekal  bagi kaum riders. Karena mengingat menunggang motor saat ini bisa menjadi bermanfaat atau sebaliknya..

Dari jalanan saya menimba pengalaman. Melihat banyak model dan type penunggang kuda besi. Kadang menjadi mudah membaca karakter pengemudinya dari cara dia berkendara. Bagi saya sangat absolute egois seseorang yang berkendara santai di jalur busway di Jakarta, walaupun saat itu  jalur jalan utama sedang lengang. Dan itu sering terjadi.  Dan orang juga bisa menuduh saya  kurang kerjaan saat melihat saya membunyikan klakson berulang-ulang saat melihat peristiwa seperti itu….biarlah….
Semuanya akan bermula pada saat kita mengambil keputusan pada saat  melakukan sesuatu pada waktu berkendara. Menerobos lampu merah, ngebut gila-gilaan, zig-zag tanpa arah karena ingin mengitimidasi jalanan, melanggar rambu dan merugikan orang, atau bisa berkendara dengan lebih sopan, mematuhi rambu, kencang terukur dan hati-hati..atau hal-hal lainnya…sekali lagi sebuah keputusan yang memulainya.
Apa yang memicu sebuah keputusan dalam berkendara ?
1.       Kepentingan
Kepentingan yang memulai niat kita berkendara dan menetapkan tujuannya
2.       Rencana
Rencana yang akan membuat kita memilih  waktu, jalur, kecepatan, dan  tempat
3.       Emosi
Kondisi emosi akan mempengaruhi cara kita mengatasi   berbagai hal dalam berkendara
4.       Pengalaman
Pengalaman akan membuat kita memiliki pengetahuan yang menjadi pertimbangan utama saat kita merespon sesuatu
5.       Skill
Skill berkendara akan menjadikan kita membuat kondisi menjadi lebih baik
Ok kaum riders….lima hal ini akan susah dipahami. Bukan ingin membuat materi seminar, tapi saya akan memberikan contoh lewat sebuah analogi.
Pada saat anda akan pergi kerja ( 1 )  pagi hari. Karena ini hari senin anda tau jalanan pasti ramai dan di beberapa titik pasti macet, anda mengambil  jalur lingkar yang sebenarnya lebih jauh namun mungkin lebih lengang. Apalagi masih pagi, yah.. masih cukup waktu untuk sampai ke kantor    ( 2 ) . Namun tidak seperti biasa jalur ini pun sedikit padat. Jalur yang biasanya lancar di beberapa titik agak tersendat. Dan parahnya lagi  kok waktu berjalan begitu cepat ?  Di beberapa blok jalan yang tersendat terlihat banyak orang menerobos lampu merah dan naik ke trotoar. Kondisi mulai menguatirkan, jangan-jangan nanti akan terlambat ( 3 ) . Tapi sudahlah..kuatir resiko di tilang, kecelakaan atau  kesadaran  bahwa mengambil jalur yang tidak semestinya berarti merampas hak-hak orang lain.  Membuat anda mengambil keputusan bijak, tetap dijalur utama dan tetap  setia pada aturan ( 4 )  keputusan bijak selalu di latar belakang pengalaman seseorang. Pernah kecelakaan… Dari kecil diajari jujur…tau bahwa melanggar hukum itu beresiko…dan berbagai pengalaman dan pengetahuan lainnya.  Akhirnya dengan keputusan itu anda memilih untuk mengatasi kondisi dengan memaksimalkan  kemampuan berkendara yang anda punya ( 5 ). Manuver, membelah kepadatan lalu lintas, sedikit zig-zag di antara kendaraan, dan bergembira mendapatkan sebuah tantangan…haaaa…… soal sampai di kantor terlambat itu soal lain..hehehe…
Nah ..kaum riders..udah cukup dipahami kan ?  Jadi ini selalu akan menjadi dasar model berkendara. Jika kita melihat seseorang  berkendara ugal-ugalan, berarti kita melihat 5 hal tadi sedang bekerja, namun tidak bekerja dengan format yang positif.
Oleh karena itu milikilah kepentingan yang baik, rencana yang akurat, emosi yang stabil, pengalaman yang kaya,dan skill yang mumpuni. Niscaya kita akan selalu mengambil keputusan yang cocok dan berkendara akan jadi sangat nyaman…..